Tokoh Entreprenuer
Pendiri Sari Roti
Sari Roti... roti Sari Roti... siapa yang
tak mengenal jingle renyah tersebut? Di komplek perumahan, toko hingga
supermarket besar, produk ini mudah ditemukan. Di balik kesuksesan produk roti
ini, ada sosok wanita bernama Wendy Yap yang menjadi otak sukses produk Sari
Roti. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan dengan pertumbuhan
pendapatan tercepat di Asia.
Pendiri perusahaan roti
terkenal di Indonesia yaitu Sari Roti. Dia adalah wanita yang berjasa dalam
membuat brand roti sari roti menjadi perusahaan roti yang berhasil masuk ke
bursa efek jakarta.
Yap menjadi presiden direktur PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk sejak tahun 1998, menurut forbes Yap adalah
seorang wanita berpendidikan yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Melbourne jurusan Commerce. Sebelum menjadi direktur di Nippon
Indosari Corpindo, Wendy pernah menjabat sebagai Direktur PT Suryamas Duta
Makmur, Tbk, presiden direktur di PT Wendy Citrarasa, Alternate Director of
Kerry Trading Hong Kong. President of Wemith Corporation California, Amerika
serikat, juga pernah menjaba sebagai Presiden Direktur Prima Development
Company di Amerika.
Wendy diharuskan oleh
ayahnya untuk memegang tonggak kepemimpinan perusahaan, dan alhasil pemilihan
ini pun dapat diemban nya, Wendy yang lahir dari keluarga berada berhasil
melanjutkan tonggak bisnis tersebut, bukan nya menghabiskan harta.Menurut ayahnya
harus orang dalam lah yang menjaga aset keluarga, akan tetapi menurut Wendy
Yap, orang dalam dan orang luar juga memiliki potensi yang sama untuk merusak
aset keluarga.
Menurut Wendy Yap : Dia percaya tiga hal yaitu
Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan, Hormati masa Lalu, artinya menghormati
orang tua kita yang sudah menanamkan nilai - nilai kebaikan bagi kita, dan
pengalaman yang diwariskannya. Untuk saat ini anda harus disiplin, kerja keras,
dan gunakan setiap energi dan bakat yang anda miliki yang telah Tuhan
percayakan. Yang terakhir adalah masa depan yang merupakan visi dan cita - cita
yang harus anda miliki, tuturnya.
FAKTOR KESUKSESAN
Wendy Yap adalah anak sulung dari empat bersaudara, tiga anak perempuan dan
satu laki-laki. Saudara laki-lakinya meninggal pada 2004.
"Ayah saya hanya melihat anak mana yang memiliki visi dan bisa membawa
tongkat kepemimpinan perusahaan. Saya memiliki know-how,
saya punya pengalaman pendidikan, tetapi bagaimana pun ayah saya lebih banyak
makan asam garam dibanding saya," kata dia.
"Dan, begitu banyak pelajaran di luar kuliah. Ketika dilemparkan ke dalam
air, Anda harus berenang dengan hiu. Tetapi, di luar itu semua, saya senang
bisa mencapai banyak pengalaman pada usia muda," ujarnya.
Forbes Asia kembali bertanya: Bagaimana Wendy Yap
menggunakan kesempatan yang datang ke dirinya itu?
Dia melanjutkan ceritanya. "Tiga bulan setelah ulang tahun ke-21, saya
dalam kondisi belum siap, dan belum pernah ke Amerika Serikat. Jadi, itu adalah
beban, tetapi benar-benar menjadi suatu kesempatan seumur hidup, karena ayah
saya tahu betul bagaimana karakter saya. Jika dia tidak mendorong saya waktu
itu, mungkin saya tidak melakukan apa-apa. Saya mungkin akan menjadi salah satu tai tais," ujarnya.
Tai tais adalah wanita yang menikah dan tidak
bekerja, hanya di rumah.
"Saya selalu menggunakan peribahasa 'tanpa visi, orang akan binasa. Visi
akan membuat kehidupan menjadi lebih memiliki passion'. Dan, saya
tidak menyadari memiliki passion itu
sampai saya dilempar masuk ke dalam dan diharuskan untuk berenang. Saya tidak
akan melakukan hal itu kepada anak-anak saya," kata Wendy.
Wendy Yap saat ini telah memiliki tiga anak.
"Saya tidak berpikir bahwa keturunan saya memenuhi syarat itu untuk
memimpin perusahaan keluarga, harus dipertimbangkan hal lain juga. Untuk
memisahkan kepemilikan manajemen tidak mudah bagi orangtua, terutama pada
perusahaan keluarga," tuturnya.
"Kami, keluarga yang berasal dari Asia, selalu menginginkan utuh, untuk
meneruskan bisnis itu harus anakku atau putriku. Hal itu tidak baik. Menurut
ayah saya, sebagai orang dalam tentu akan menjaga aset keluarga, sehingga akan
menjalankan perusahaan dengan baik. Tetapi, menurut saya, orang dalam atau luar
pun dapat merusak kinerja perusahaan," kata dia.
Pertanyaan terakhir untuknya adalah Anda tidak akan melakukan hal serupa
seperti yang dilakukan ayah, lalu bagaimana mengkader anak-anak untuk
meneruskan bisnis keluarga?
Menurut Wendy Yap, selama anak-anaknya membawa visi dan memiliki passion untuk terjun ke perusahaan keluarga, mereka
diperbolehkan masuk ke dalam. Tetapi, dia tidak akan menempatkan menjadi
pimpinan. Dia lebih memilih pemimpin perusahaan dari profesional atau orang
luar.
"Saya percaya pada tiga hal: masa lalu, saat ini, dan masa depan. Hormati
masa lalu, artinya Anda akan menghormati orangtua Anda, untuk nilai-nilai yang
mereka tanamkan ke Anda, dan pengalaman yang mereka wariskan. Untuk saat ini,
Anda harus disiplin, kerja keras, dan menggunakan bakat yang telah diberikan
Tuhan. Terakhir, masa depan, yang merupakan visi dengan passion," tuturnya.
Saat berusia 21 tahun,
setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Melbourne, Australia, perempuan
berusia 55 tahun ini memegang jabatan presiden pada bisnis properti ayahnya di
Amerika Serikat (AS). Dia tinggal di Negeri Paman Sam hampir 10 tahun sebelum
kembali ke Indonesia untuk menjadi salah satu petinggi Young Presidents
Organization (YPO) Indonesian Chapter. Kemampuan bisnis Wendy menurun dari
ayahnya, Piet Yap, salah satu eksekutif di Group Salim yang mendirikan Bogasari
Flour Mills, perusahaan penghasil tepung terigu terbesar di Indonesia.
Wendy mendirikan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk pada
1995. Namun, kiprahnya ke dalam manajemen perusahaan baru dia lakukan pada
1998. Kepiawaian wanita 55 tahun ini dalam menjalankan bisnis memang tidak
perlu diragukan lagi. Pasalnya, dia sukses menjadikan Sari Roti sebagai roti
kemasan paling populer di Tanah Air. Seperti dikutip dari situs resmi
perusahaannya, dalam waktu 15 tahun sejak didirikan. PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk yang memulai kegiatan pemasaran pada September 1996 telah
berkembang sangat pesat.
Perusahaan yang pada awal usaha hanya memiliki
satu pabrik di kawasan industri Cikarang, saat ini telah memiliki lima pabrik
tambahan yang berlokasi di Pasuruan, Semarang, dan Medan. Saat ini seluruh
pabrik mampu memproduksi 1,82 juta roti per hari. Tidak hanya dalam kemampuan
produksi, perkembangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga terlihat pada
pergerakan nilai saham. Sejak IPO dan terdaftar dengan nama Roti di BEI,
perusahaan telah berhasil memberikan total pengembalian hingga 165% kepada para
pemegang saham.
Sehingga, dengan pencapaian tersebut Wendy
berhasil mengantarkan perusahaannya masuk dalam jajaran 200 perusahaan terbaik
dengan pendapatan di bawah USD1 miliar pada 2010. Kendati begitu, Wendy tak
lekas puas. Dia pun terus berupaya memajukan perusahaannya. Terbukti, pada 2011
pendapatan perusahaan mencapai USD84juta. Pencapaian itu membuat harga saham PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk melonjak hingga 140% sejak listing pertama kali
pada 2010. Tak hanya itu, berbagai pencapaian positif diraih PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk.
Perusahaan ini meraih beragam penghargaan
bergengsi di tingkat nasional, seperti Top Brand 2009-2010, Top Brand for
Kids 2009-2010, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Top Brand for
Kids 2011, dan Rekor Bisnis 2011. Hingga saat ini PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk terus mengembangkan sayap bisnis dengan ekspansi ke berbagai pasar di Tanah
Air. Dalam laporannya, Forbes menuliskan, perusahaan produsen roti terbesar itu
berencana memperluas distribusi penjualan di seluruh wilayah Indonesia dengan
membuka tiga pabrik baru setiap tahun selama empat tahun ke depan.
Seiring makin melonjaknya pertumbuhan
perusahaan, pada 2012 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menargetkan laba bersih
sebesar Rp115–120 miliar atau naik 15–20% dibanding tahun lalu. Selain itu, PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk juga menargetkan kenaikan penjualan menjadi
Rp844–881 miliar pada 2012 atau meningkat 15–20% dibanding prediksi 2012.
Selain menjalankan bisnis yang dia bangun
sendiri, saat ini Wendy juga mengelola bisnis keluarga yang bergerak di sektor
sumber daya alam, properti, dan bisnis makanan. Tak heran jika Wendy masuk
dalam daftar 50 Perempuan Bisnis Berpengaruh, “Asia’s 50 Power Businesswomen”
karena dia dianggap berperan penting dalam lingkungan bisnis yang dikelolanya.
Yap menjadi presiden direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sejak tahun 1998, menurut forbes Yap adalah seorang wanita berpendidikan yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Melbourne jurusan Commerce. Sebelum menjadi direktur di Nippon Indosari Corpindo, Wendy pernah menjabat sebagai Direktur PT Suryamas Duta Makmur, Tbk, presiden direktur di PT Wendy Citrarasa, Alternate Director of Kerry Trading Hong Kong. President of Wemith Corporation California, Amerika serikat, juga pernah menjaba sebagai Presiden Direktur Prima Development Company di Amerika.
Menurut Wendy Yap : Dia percaya tiga hal yaitu Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan, Hormati masa Lalu, artinya menghormati orang tua kita yang sudah menanamkan nilai - nilai kebaikan bagi kita, dan pengalaman yang diwariskannya. Untuk saat ini anda harus disiplin, kerja keras, dan gunakan setiap energi dan bakat yang anda miliki yang telah Tuhan percayakan. Yang terakhir adalah masa depan yang merupakan visi dan cita - cita yang harus anda miliki, tuturnya.
"Ayah saya hanya melihat anak mana yang memiliki visi dan bisa membawa tongkat kepemimpinan perusahaan. Saya memiliki know-how, saya punya pengalaman pendidikan, tetapi bagaimana pun ayah saya lebih banyak makan asam garam dibanding saya," kata dia.
"Dan, begitu banyak pelajaran di luar kuliah. Ketika dilemparkan ke dalam air, Anda harus berenang dengan hiu. Tetapi, di luar itu semua, saya senang bisa mencapai banyak pengalaman pada usia muda," ujarnya.
Forbes Asia kembali bertanya: Bagaimana Wendy Yap menggunakan kesempatan yang datang ke dirinya itu?
Dia melanjutkan ceritanya. "Tiga bulan setelah ulang tahun ke-21, saya dalam kondisi belum siap, dan belum pernah ke Amerika Serikat. Jadi, itu adalah beban, tetapi benar-benar menjadi suatu kesempatan seumur hidup, karena ayah saya tahu betul bagaimana karakter saya. Jika dia tidak mendorong saya waktu itu, mungkin saya tidak melakukan apa-apa. Saya mungkin akan menjadi salah satu tai tais," ujarnya.
Tai tais adalah wanita yang menikah dan tidak bekerja, hanya di rumah.
"Saya selalu menggunakan peribahasa 'tanpa visi, orang akan binasa. Visi akan membuat kehidupan menjadi lebih memiliki passion'. Dan, saya tidak menyadari memiliki passion itu sampai saya dilempar masuk ke dalam dan diharuskan untuk berenang. Saya tidak akan melakukan hal itu kepada anak-anak saya," kata Wendy.
Wendy Yap saat ini telah memiliki tiga anak.
"Saya tidak berpikir bahwa keturunan saya memenuhi syarat itu untuk memimpin perusahaan keluarga, harus dipertimbangkan hal lain juga. Untuk memisahkan kepemilikan manajemen tidak mudah bagi orangtua, terutama pada perusahaan keluarga," tuturnya.
"Kami, keluarga yang berasal dari Asia, selalu menginginkan utuh, untuk meneruskan bisnis itu harus anakku atau putriku. Hal itu tidak baik. Menurut ayah saya, sebagai orang dalam tentu akan menjaga aset keluarga, sehingga akan menjalankan perusahaan dengan baik. Tetapi, menurut saya, orang dalam atau luar pun dapat merusak kinerja perusahaan," kata dia.
Pertanyaan terakhir untuknya adalah Anda tidak akan melakukan hal serupa seperti yang dilakukan ayah, lalu bagaimana mengkader anak-anak untuk meneruskan bisnis keluarga?
Menurut Wendy Yap, selama anak-anaknya membawa visi dan memiliki passion untuk terjun ke perusahaan keluarga, mereka diperbolehkan masuk ke dalam. Tetapi, dia tidak akan menempatkan menjadi pimpinan. Dia lebih memilih pemimpin perusahaan dari profesional atau orang luar.
"Saya percaya pada tiga hal: masa lalu, saat ini, dan masa depan. Hormati masa lalu, artinya Anda akan menghormati orangtua Anda, untuk nilai-nilai yang mereka tanamkan ke Anda, dan pengalaman yang mereka wariskan. Untuk saat ini, Anda harus disiplin, kerja keras, dan menggunakan bakat yang telah diberikan Tuhan. Terakhir, masa depan, yang merupakan visi dengan passion," tuturnya.
Wendy mendirikan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk pada 1995. Namun, kiprahnya ke dalam manajemen perusahaan baru dia lakukan pada 1998. Kepiawaian wanita 55 tahun ini dalam menjalankan bisnis memang tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, dia sukses menjadikan Sari Roti sebagai roti kemasan paling populer di Tanah Air. Seperti dikutip dari situs resmi perusahaannya, dalam waktu 15 tahun sejak didirikan. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yang memulai kegiatan pemasaran pada September 1996 telah berkembang sangat pesat.
Perusahaan yang pada awal usaha hanya memiliki satu pabrik di kawasan industri Cikarang, saat ini telah memiliki lima pabrik tambahan yang berlokasi di Pasuruan, Semarang, dan Medan. Saat ini seluruh pabrik mampu memproduksi 1,82 juta roti per hari. Tidak hanya dalam kemampuan produksi, perkembangan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga terlihat pada pergerakan nilai saham. Sejak IPO dan terdaftar dengan nama Roti di BEI, perusahaan telah berhasil memberikan total pengembalian hingga 165% kepada para pemegang saham.
Sehingga, dengan pencapaian tersebut Wendy berhasil mengantarkan perusahaannya masuk dalam jajaran 200 perusahaan terbaik dengan pendapatan di bawah USD1 miliar pada 2010. Kendati begitu, Wendy tak lekas puas. Dia pun terus berupaya memajukan perusahaannya. Terbukti, pada 2011 pendapatan perusahaan mencapai USD84juta. Pencapaian itu membuat harga saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melonjak hingga 140% sejak listing pertama kali pada 2010. Tak hanya itu, berbagai pencapaian positif diraih PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Perusahaan ini meraih beragam penghargaan bergengsi di tingkat nasional, seperti Top Brand 2009-2010, Top Brand for Kids 2009-2010, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Top Brand for Kids 2011, dan Rekor Bisnis 2011. Hingga saat ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terus mengembangkan sayap bisnis dengan ekspansi ke berbagai pasar di Tanah Air. Dalam laporannya, Forbes menuliskan, perusahaan produsen roti terbesar itu berencana memperluas distribusi penjualan di seluruh wilayah Indonesia dengan membuka tiga pabrik baru setiap tahun selama empat tahun ke depan.
Seiring makin melonjaknya pertumbuhan perusahaan, pada 2012 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp115–120 miliar atau naik 15–20% dibanding tahun lalu. Selain itu, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp844–881 miliar pada 2012 atau meningkat 15–20% dibanding prediksi 2012.
Selain menjalankan bisnis yang dia bangun sendiri, saat ini Wendy juga mengelola bisnis keluarga yang bergerak di sektor sumber daya alam, properti, dan bisnis makanan. Tak heran jika Wendy masuk dalam daftar 50 Perempuan Bisnis Berpengaruh, “Asia’s 50 Power Businesswomen” karena dia dianggap berperan penting dalam lingkungan bisnis yang dikelolanya.

Komentar
Posting Komentar